Rabu, 05 Desember 2012

Emas Sumba untuk Siapa? - Pelanggaran Perusahaan


Page 3 of 3


Pelanggaran Perusahaan

PT Fathi Resources ternyata melakukan sejumlah pelanggaran. Tak tanggung-tanggung, tiga hukum positif dilanggarnya. Yang paling fatal: tak mengantongi AMDAL, tak memiliki izin dari menteri lingkungan, serta tak punya surat ijin pinjam kawasan hutan dari menteri kehutanan. Umbu Wulang dari Jaringan Advokasi Tambang mendesak Bupati Sumba Timur untuk segera bertindak seperti pemerintah Sumba Barat.

“Saya harus memberi apresiasi kepada Bupati Sumba Barat yang secara tegas menolak pertambangan di kabupatennya padahal jelas, di ijin PT Fathi pun, itu masuk Kabupaten Sumba Barat. Dan dia menolak, dan toh tidak bisa beroperasi di Sumba Barat. Saya pikir kami butuh pemimpin yang seperti itu,” kata Wulang.

Soal kapabilitas pemimpin, Umbu Wulang harus bersabar. Pejabat Pertambangan dan Energi Sumba Timur Daniel Lalupanda menyebut, reklamasi PT Fathi tak hanya menggunakan tanah, tapi juga menimbun lubang dengan semen. Mendengar pernyataan Daniel, Kebamoto ahli fisika asal Sumba itu tercekat.

“Eksplorasi, kalau dia bor 1 lubang bisa ditutup memang. Tapi eksploitasi kan lubang menganga yang radiusnya bisa 1 kilometer, 2 kilometer, tergantung kandungan emasnya di situ. Gimana cornya? Jadi, saya kira kita prihatin dengan ketidakkritisan dari pejabat di daerah yang menalan bulat-bulat informasi yang didapat dari siapapun dan saya kira itu salah total,” ungkapnya.

Alasan lain disodorkan pemerintah: pertambangan akan memajukan perekonomian Sumba Timur. Hillgrove Resources mengklaim, keberadaan PT Fathi Resources telah membangun aspek ekonomi masyarakat. “Itu dusta,” tegas Naftali Ndjoru, Ketua Sinode Gereja Kristen Sumba

“Mitos kalau kita berharap bahwa dengan pertambangan seperti membalik telapak tangan mengubah ekonomi, wajar ekonomi dari para daerah. Ya mungkin yang berubah cuma orang-orang yang mempunyai akses untuk itu, yang mempunyai kapital untuk itu,” imbuhnya.

Atas nama peningkatan kesejahteraan warga tanah kelahirannya, Kebamoto Ahli Fisika UI mendepak tambang dan mengusulkan solusi lain.

“Itu saya hitung tiap tahun bisa dapat 4 triliun jual kayu saja. Kita tahu sekarang Kalimantan, Sumatera, kayu kan sudah tidak ada. Mendingan Sumba ke arah sana. Tanam Pohon Mahoni, segala macam. Itu malah uangnya lebih banyak ketimbang merusak dan mungkin seterusnya kita tidak punya tanah lagi,” katanya.

Rasa-rasanya, usul Kebamoto harus didengar.

Begini bunyi sebuah petuah Sumba: “Jangan merusak tanah karena tanah ibarat ibumu, langit ibarat bapakmu. Nanti langit runtuh menimpamu, langit yang kau junjung dan tanah yang kau pijak.

[ “Ambu paruha duya natana kanadu natana beri ina munya, na awangu beri ama munya, napa natamburi dunggau awang tuda tidungu dangu tana tuda dirimu.” ]

Itu kalau Anda masih…mau dengar.



<< Prev

Tidak ada komentar:

Posting Komentar